Tugas Mata Kuliah "Arsitektur Komputer"
Elemen Elemen Instruksi Mesin
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas
sesuai dengan perwatakan tertentu. Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk
melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas
untuk menggerakkan, atau membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan
digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan
bakar minyak atau tenaga alam.
Jadi, karakteristik-karakteristik
instruksi mesin adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh
instruksi-instruksi atau kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU
ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini
dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari
instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal
sebagai set instruksi CPU.
A. Elemen-elemen Instuksi Mesin
Setiap instruksi harus terdiri dari
informasi yang diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi. Gambar langkah-langkah
yang terdapat dalam eksekusi instruksi dan bentuk elemen-elemen instruksi
mesin, adalah sebagai berikut :
1.
Kode Operasi : menentukan
operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya: ADD,I/O). Operasi itu dispesifilan
oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai kode operasi.
2.
Acuan Operand Sumber : Operasi dapat
melibatkan satu atau lebih operand sumber, dengan kata lain, operand adalah
input bagi operasi.
3.
Acuan Operand Hasil: Operasi dapat
menghasilkan sebuah hasil.
4.
Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen
ini memberitahukan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil setelah
menyelesaikan eksekusi suatu instruksi. Instuksi berikutnya yang akan diambil
berada di memori utama atau pada system memori virtual, akan berada baik di
dalam memori utama atau memori sekunder. Umumnya, instruksi yang akan segera
diambil selanjutnya, berada setelah instruksi saat itu. Ketika acuan eksplisit
dibutuhkan, maka alamat memori utama atau alamat memori virtual harus
disiapkan. Operand sumber dan hasil dapat berada di salah satu dari ketiga
daerah berikut ini:
·
Memori Utama atau Memori Virtual:
Dengan adanya acuan instruksi berikutnya, maka alamat memori utama atau memori
virtual harus diketahui.
·
Register CPU: Dengan suatu
pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri dari sebuah register atau lebih
yang dapat diacu oleh instruksi-instruksi mesin. Bila hanya terdapat sebuah
register saja, maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk implicit.
Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap register diberi
nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor register yang dimaksud.
·
Perangkat I/O: Instruksi harus
menspesifikan modul I/O dan perangkat yang diperlukan oleh operasi. Jika
digunakan I/O memori terpetakan, maka perangkat ini merupakan memori utama atau
memori virtual.
B. Representasi Instruksi
Di dalam computer, instruksi
dipresentasikan oleh sehimpunan bit. Himpunan bit ini dibagi menjadi beberapa
bidang, dengan bidang-bidang ini berkaitan dengan elemen-elemen yang akan
memuat instruksi. Layout instruksi ini dikenal sebagai bentuk instruksi. Contoh
yang sederhana ditunjukkan pada gambar. Pada sebagian besar set instruksi,
dapat digunakan lebih dari satu bentuk. Selama berlangsungnya eksekusi
instruksi, instruksi dibaca ke dalam register instruksi yang terdapat dalam
CPU. Untuk melakukan operasi yang diperlukan, CPU harus dapat mengeluarkan data
dari berbagai bidang instruksi. Opcode direpresentasikan dengan
singkatan-singkatan, yang disebut mnemorik, yang mengindikasikan operasi,
contohnya adalah:
-ADD Add (Menambahkan)
-SUB Substract (Pengurangan)
-MPY Multiply (Perkalian)
-DIV Divide (Pembagian)
-LOAD Muatkan data data dari memori
-STOR Simpan data ke memori
Operand-operand juga
direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi ADD R,Y Berarti tambahkan
niali yang terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh ini, Y
berkaitan dengan alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan register
tertentu. Perlu dicatat bahwa operasi dilakukan terhadap isi alamat, bukan
terhadap alamatnya.
Sehingga adalah mungkin untuk
menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik. Setiap opcode simbolik
memiliki representasi biner yang tetap, dan pemrograman dapat menetapkan
masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat memulainya dengan
definisi-definisi:
-X=523
-Y=514
dan seterusnya. Sebuah program yang
sederhana akan menerima input simbol ini, kemudian mengkonversiakn opcode dan
acuan operand menjadi bentuk biner, dan akhirnya membentuk instruksi mesin
biner.
C. Jenis-Jenis Instruksi
Sebuah instuksi yang dapat
diekspresikan dalam bahasa BASIC atau FORTRAN. X = X+Y Pernyataan ini
menginstruksiakna komputer untuk menambahkan nilai yang tersimpan di Y ke nilai
yang tersimpan di X dan menyimpan hasilnya di X. Variabel X dan Y
berkorespondensi dengan lokasi 513 dan 514. Jika kita mengasumsikan set
instruksi mesin yang sederhana, maka operasi ini dapat dilakukan dengan tiga
buah instruksi:
1. Muatkan sebuah register dengan
isi lokasi memori 513
2. Tambahkan isi lokasi memori ke
register
3. Simpan isi register di lokasi
memori 513
Suatu komputer harus memiliki set
instruksi yang memungkinkan pengguna untuk memformulasikan pengolahan data atau
dengan memperhatikan kemampuan pemrograman bahasa tingkat tinggi. Agar dapat
dieksekusi, setiap program yang ditulis dalam bahasa program tingkat tinggi
harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi, set instruksi mesin harus
dapat mengekspresikan setiap instruksi bahas atingkat tinggi.
Adapun Jenis-jenis instrusi sebagai
berikut:
- Pengolahan Data :
Instrusi-instruksi aritmatika dan logika
- Penyimpanan Data :
Instriksi-instruksi memori
- Perpindahan Data : Instruksi I/O
- Kontrol : Instruksi pemeriksaan
dan percabangan
D. Jumlah Alamat
Salah satu cara tradisional dalam
menjelaskan arsitektur prosesor adalah dengan memakai jumlah alamat yang
terdapat pada masing-masing instruksi. Instruksi aritmatika dan logika
memerlukan operand yang berjumlah banyak. Secara virtual, seluruh operasi eritmatika
dan logika merupakan uner/unary (satu operand) atau biner (dua operand). Dengan
demikian, memerlukan maksimum dua alamat untuk acuan operand. Hasil sebuah
operasi akan memerlukan alamat ketiga.
Dengan demikian, instruksi perlu
memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand, sebuah hasil operasi, dan
sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar CPU merupakan variasi satu,
dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi berikutnya merupakan implisit
(diperoleh dari pencacah program). Format tiga alamat tidak umum digunakan,
karena instruksi-instruksi tersebut memerlukan bentuk instruksi yang lebih
relatif lebih panjang untuk menampung acuan-acuan tiga alamat. Sedangkan bentuk
dua alamat mengurangi kebuatuahan ruang akan tetapi menimbulkan kesulitan.
Instruksi yang lebih sederhana adalah instruksi satu alamat. Agar alamat ini
dapat berfungsi, alamat perlu diimplisitkan.
E. Rancangan Set Instruksi
Salah satu hal yang paling menarik
tentang rancangan komputer adalah rancangan set instruksi. Karena rancangan ini
mempengaruhi banak aspek sistem komputer, maka rancangan set instruksi sangat
kompleks. Set instruksi menentukan banyak fungsi yang akan dilakukan oleh CPU
dan karena itu memiliki efek yang sangat menentukan implementasi CPU. Set instruksi
merupakan alat bagi pemrogram untuk mengontrol CPU. Dengan demikian,
kebutuhan-kebutuhan pemrogram harus menjadi bahan pertimbangan dalam merancang
set instruksi. Masalah rancangan fundamental yang paling signifikan
meliputi:
1.
Repertoi Operasi: Berapa banyak dan
opersai-operasi apa yang harus disediakan, dan sekompleks apakah operasi itu
seharusnya.
2.
Jenis data : berbagai jenis data
pada saat operasi dijalankan
3.
Bentuk instruksi : Panjang instruksi
(dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang, dan sebagainya.
4.
Register : Jumlah register CPU yang
dapat diacu oleh instruksi, dan fungsinya.
5.
Pengalamatan: Mode untuk
menspesifikasikan alamat suatu operand.
Masalah-masalah ini saling berkaitan
dan harus diperhatikan dalam merancang set instruksi.
Kesimpulan
1.
Instruksi mesin (machine intruction)
yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU.
2.
Kumpulan fungsi yang dapat
dieksekusi CPU disebut set instruksi (istruction set) CPU.
3.
Karakteristik instruksi mesin,
meliputi:
·
Elemen-elemen instruksi
·
Representasi instruksi
·
Jenis-jenis instruksi
·
Penggunaan alamat
·
Rancangan set instruksi
1.ELEMEN-ELEMEN DARI INSTRUKSI MESIN
(SET INSTRUKSI)
·
Operation Code (opcode) : menentukan
operasi yang akan dilaksanakan
·
Source Operand Reference : merupakan
input bagi operasi yang akan dilaksanakan
·
Result Operand Reference : merupakan
hasil dari operasi yang dilaksanakan
·
Next instruction Reference :
memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi
yang dijalankan selesai.
·
Source dan result operands dapat
berupa salah Satu diantara tiga jenis berikut ini:
1.
Main or Virtual Memory
2.
CPU Register
3.
I/O Device
2. DESAIN SET INSTRUKSI
Desain set instruksi merupakan
masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek, diantaranya adalah:
1. Kelengkapan set instruksi
2. Ortogonalitas (sifat independensi
instruksi)
3. Kompatibilitas :
·
Source code compatibility
·
Object code Compatibility
Selain ketiga aspek tersebut juga
melibatkan hal-hal sebagai berikut:
- Operation Repertoire: Berapa
banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan berapa sulit operasinya
- Data Types: tipe/jenis data yang
dapat olah Instruction Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
- Register: Banyaknya register yang
dapat digunakan.
- Addressing: Mode pengalamatan
untuk operand.
3. FORMAT INSTRUKSI
Suatu instruksi terdiri dari
beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi tersebut. Layout dari
suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi (Instruction Format).
4. JENIS-JENIS OPERAND
Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
Numbers :
- Integer or fixed point
- Floating point
- Decimal (BCD)
Characters :
- ASCII
- EBCDIC
Logical Data : Bila data berbentuk
binary: 0 dan 1
5. JENIS INSTRUKSI
·
Data processing: Arithmetic
dan Logic Instructions
·
Data storage: Memory instructions
·
Data Movement: I/O instructions
·
Control: Test and branch
instructions
6. TRANSFER DATA
·
Menetapkan lokasi operand sumber dan
operand tujuan.
·
Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa
memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
·
Menetapkan panjang data yang
dipindahkan.
·
Menetapkan mode pengalamatan.
·
Tindakan CPU untuk melakukan
transfer data adalah :
1.
Memindahkan data dari satu lokasi ke
lokasi lain.
2.
Apabila memori dilibatkan :
·
Menetapkan alamat memori.
·
Menjalankan transformasi alamat
memori virtual ke alamat memori aktual.
·
Mengawali pembacaan / penulisan
memori
Operasi set instruksi untuk transfer
data :
1.
MOVE : memindahkan word atau blok
dari sumber ke tujuan
2.
STORE : memindahkan word dari
prosesor ke memori.
3.
LOAD : memindahkan word dari memori
ke prosesor.
4.
EXCHANGE : menukar isi sumber ke
tujuan.
5.
CLEAR / RESET : memindahkan word 0
ke tujuan.
6.
SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
7.
PUSH : memindahkan word dari sumber
ke bagian paling atas stack.
8.
POP : memindahkan word dari bagian
paling atas sumber
7. ARITHMETIC
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
1. Transfer data sebelum atau
sesudah.
2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan
flag.
Operasi set instruksi untuk
arithmetic :
1. ADD :
penjumlahan
5. ABSOLUTE
2. SUBTRACT :
pengurangan
6. NEGATIVE
3. MULTIPLY :
perkalian
7. DECREMENT
4. DIVIDE : pembagian
8.
INCREMENT
Nomor 5 sampai 8 merupakan instruksi
operand tunggal.
8. LOGICAL
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
Operasi set instruksi untuk operasi
logical :
1. AND, OR, NOT, EXOR
2. COMPARE : melakukan
perbandingan logika.
3. TEST
: menguji kondisi tertentu.
4. SHIFT
: operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan konstanta pada
ujung bit.
5. ROTATE :
operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung yang terjalin.
9. CONVERSI
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.
Instruksi yang mengubah format
instruksi yang beroperasi terhadap format data.
Misalnya pengubahan bilangan desimal
menjadi bilangan biner.
Operasi set instruksi untuk conversi
:
1. TRANSLATE : menterjemahkan
nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan tabel
korespodensi.
2. CONVERT : mengkonversi isi
suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
10. INPUT / OUPUT
Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :
1. Apabila memory mapped I/O
maka menentukan alamat memory mapped.
2. Mengawali perintah ke modul I/O
Operasi set instruksi Input / Ouput
:
1. INPUT : memindahkan data dari
pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2. OUTPUT : memindahkan data dari
sumber tertentu ke perangkat I/O
3. START I/O : memindahkan instruksi
ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
4. TEST I/O : memindahkan informasi
dari sistem I/O ke tujuan
11.TRANSFER CONTROL
Tindakan CPU untuk transfer control :
Mengupdate program counter untuk
subrutin , call / return.
Operasi set instruksi untuk transfer
control :
·
JUMP (cabang) : pemindahan tidak
bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.
·
JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan
tertentu danmemuat PC dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa
tergantung dari persyaratan.
·
JUMP SUBRUTIN : melompat ke
alamat tertentu.
·
RETURN : mengganti isi PC dan
register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.
·
EXECUTE : mengambil operand dari
lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi
·
SKIP : menambah PC sehingga
melompati instruksi berikutnya.
·
SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak
melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
·
HALT : menghentikan eksekusi
program.
·
WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada
saat persyaratan dipenuhi.
·
NO OPERATION : tidak ada operasi
yang dilakukan.
12. CONTROL SYSTEM
Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu
atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya
digunakan dalam sistem operasi.
Contoh : membaca atau mengubah
register kontrol.
13.
JUMLAH ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES)
Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah
dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya. Jumlah
alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
1. Empat Alamat ( dua operand,
satu hasil, satu untuk alamat instruksi berikutnya)
2. Tiga Alamat (dua operand, satu
hasil)
3. Dua Alamat (satu operand
merangkap hasil, satunya lagi operand)
4. Satu Alamat (menggunakan
accumulator untuk menyimpancoperand dan hasilnya)
14. Macam-macam instruksi menurut
jumlah operasi yang dispesifikasikan
1. Memori To Register Instruction
2. Memori To Memori
Instruction
3. Register To Register
Instruction
15. ADDRESSING MODES
Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalama-tan) yang paling umum:
- Immediate
- Direct
- Indirect
- Register
- Register
Indirect
-
Displacement
- Stack
Pengenalan Mode Pengalamatan
Mode pengalamatan adalah bagaimana
cara menunjuk dan mengalamati suatu lokasi memori pada sebuah
alamat di mana operand akan diambil. Mode pengalamatan diterapkan pada set
instruksi, dimana pada umumnya instruksi terdiri dari opcode (kode operasi) dan
alamat. Setiap mode pengalamatan memberikan fleksibilitas khusus yang sangat
penting. Mode pengalamatan ini meliputi direct addressing, indirect addressing,
dan immediate addressing.
1. Direct Addresing
Dalam mode pengalamatan direct
addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung dalam alamat memori lain.
Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca data dari RAM internal
dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam akumulator. Mode pengalamatan ini
cukup cepat, meskipun harga yang didapat tidak langsung seperti immediate,
namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal. Demikian pula akan lebih
mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga yang didapat
bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel.
Kelebihan dan kekurangan dari Direct
Addresing antara lain :
-Kelebihan
----Field alamat berisi
efektif address sebuah operand
- Kelemahan
----Keterbatasan field
alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang
word
2. Indirect Addresing
Mode pengalamatan indirect
addressing sangat berguna karena dapat memberikan fleksibilitas tinggi dalam
mengalamati suatu harga. Mode ini pula satu-satunya cara untuk mengakses 128
byte lebih dari RAM internal pada keluarga 8052. Contoh: MOV A,@R0. Dalam
instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang berada pada alamat memori
yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian mengisikannya ke akumulator.
Mode pengalamatan indirect addressing selalu merujuk pada RAM internal dan
tidak pernah merujuk pada SFR. Karena itu, menggunakan mode ini untuk mengalamati
alamat lebih dari 7Fh hanya digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256
byte spasi RAM internal.
Kelebihan dan kekurangan dari
Indirect Addresing antara lain :
- Kelebihan
---Ruang bagi alamat
menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
- Kekurangan
---Diperlukan
referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga memperlambat preoses operasi
3. Immediate Addresing
Mode pengalamatan immediate
addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan disimpan dalam memori langsung
mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata lain, tidak diperlukan
pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan. Contohnya: MOV A,#20h. Dalam
instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan harga yang langsung
mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga yang
dipakai langsung tersedia.
Kelebihan dan kekurangan dari
Immedieate Addresing antara lain :
- Keuntungan
---Tidak adanya
referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh operand
---Menghemat siklus
instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat
- Kekurangan
---Ukuran bilangan
dibatasi oleh ukuran field alamat
B. Pengenalan pada Register
Addressing
Register adalah merupakan sebagian
memori dari mikro prosessor yang dapat diakses dengan kecepatan tinggi. Metode
pengalamatan register ini mirip dengan mode pengalamatan langsung.
Perbedaannya terletak pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada
memori utama. Field yang mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit,
sehingga dapat mereferensi 8 atau
16 register general purpose.
Kelebihan dan kekurangan Register
Addressing :
- Keuntungan pengalamatan register
- Diperlukan field alamat berukuran
kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi memori
- Akses ke regster lebih cepat
daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan lebih cepat
Kerugian
- Ruang alamat menjadi terbatas
Register Indirect Addressing
Metode pengalamatan register tidak
langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak langsung Perbedaannya
adalah field alamat mengacu pada alamat register. Letak operand berada pada
memori yang dituju oleh isi register Kelebihanan dan kekurangan pengalamatan
register tidak langsung adalah sama dengan pengalamatan tidak langsung
·
Keterbatasan field alamat
diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung sehingga alamat yang
dapat direferensi makin banyak
·
Dalam satu siklus pengambilan dan
penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung hanya menggunakan satu
referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak
langsung
C. Pengenalan Displacement
Addressing dan Stack Addresing
Displacement Addressing adalah
menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak
langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat,
sedikitnya sebuah field yang eksplisit
Field eksplisit bernilai A dan field
implisit mengarah pada register.
Ada tiga model displacement :
Relative addressing, Base register addressing, Indexing
- Relative addressing
Register yang
direferensi secara implisit adalah program counter (PC)
- Alamat efektif relative
addresing didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan ke field alamat
- Relativ addressing memanfaatkan
konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-operand
berikutnya
- Base register addresing,
register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field alamat berisi
perpindahan dari alamat itu
- Referensi register dapat
eksplisit maupun implisit
- Memanfaatkan konsep
lokalitas memori
- Indexing adalah field alamat
mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan berisi
pemindahan positif dari alamat tersebut
- Merupakan kebalikan dari
mode base register
- Field alamat dianggap
sebagai alamat memori dalam indexing
- Manfaat penting dari
indexing adalah untuk eksekusi program-program iterative
Stack adalah array lokasi yang
linier = pushdown list = last-in-first-out. Stack merupakan blok lokasi yang
terbalik. Butir ditambakan ke puncak stack sehingga setiap saat blok akan
terisi secara parsial. Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya
merupakan alamat bagian paling atas stack. Dua elemen teratas stack dapat
berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack pointer mereferensi ke
elemen ketiga stack. Stack pointer tetap berada dalam register
Dengan demikian, referensi-referensi ke lokasi stack
di dalam memori pada dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung.